Mengenal Tanaman Kelor

Miracle Tree

3/12/20243 min lesen

Seperti apa sebenarnya tanaman kelor ?, mungkin di antara kita banyak yang belum mengenalnya. Tumbuhan kelor memiliki nama ilmiah Moringa Oleifera – famili Moringaceae – kerajaan Plantae – ordo Brassicales. Tanaman kelor ini dikenal dengan nama lain seperti: limaran, moringa, ben-oil, drumstick, horseradish tree, dan malunggay.

Di Indonesia sebutan kelor untuk daerah Sumatera : murong (Aceh), munggai (Minangkabau); daerah Jawa: kelor (Sunda), marongghi (Madura); daerah Bali: kelor; daerah Nusa Tenggara: parongge (Bima), kawona (Sumba); daerah Maluku: kelo (Ternate & Tidore).

Tanaman kelor ini tergolong tanaman berumur panjang yang biasanya dapat ditanam dengan sistem stek ataupun pembenihan melalui bijinya. Tumbuhan kelor mempunyai buah yang tergolong dalam kelompok polong – polongan.

Tumbuhan ini diduga asli dari kawasan barat pegunungan Himalaya dan India yang biasanya mereka sebut sebut dengan malunggay, kemudian menyebar hingga ke Benua Afrika dan Asia-Barat. Tumbuhan kelor sudah menjadi tanaman yang populer di dunia. Di eropa, kelor dikenal sebagai moringa dan dijuluki sebagai pohon kehidupan oleh masyarakat Amerika.

Seluruh bagian dari tanaman kelor ini dapat dimakan, mulai dari akar, kulit kayunya, rantingnya, daunnya dan buahnya. Tanaman kelor dapat tumbuh dengan cepat dan tahan terhadap daerah yang kurang air. Dengan mengunakan biji atau daun kelor dapat menjernihkan air yang keruh.

Biji dan daun ataupun minyak kelor kaya akan kandungan nutrisi, vitamin dan asam amino yang tinggi sehingga menjadikannya makanan super dan menjadi sumber yang sangat berharga dibanyak tempat.

Berikut adalah beberapa ciri morfologi tanaman kelor:

1. Bentuk Tanaman

Tanaman kelor adalah pohon kecil yang biasanya tumbuh antara 5 hingga 12 meter tingginya. Pohon kelor memiliki batang yang keras dan berkayu.

Tanaman kelor memiliki ketinggian 7-11 meter, berbatang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang.

Moringa oleifera L. dapat berupa semak atau dapat pula berupa pohon dengan tinggi 12 m dengan diameter 30 cm. Kayunya merupakan jenis kayu lunak dan memiliki kualitas rendah.

2. Daun

Daun kelor berbentuk unik dan dikenali dengan mudah. Mereka adalah daun majemuk dengan sejumlah kecil hingga banyak anak daun berbentuk bulat dan panjang yang tergantung dari ukuran daun tersebut. Daunnya berwarna hijau cerah dan memiliki ukuran yang bervariasi.

Daun tanaman kelor memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil, berbentuk telur, sebesar ujung jari. Helaian anak daun memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan, bentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1-3 cm, lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata.

Daun kelor (Moringa Oleifera) memiliki bentuk bulat telur dengan tepi daun yang rata dan ukurannya kecil-kecil. Daun kelor bersusun majemuk dalam satu tangkai. Tanaman ini kerap dipakai sebagai obat herbal atau obat tradisional dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti mencegah kanker dan menjaga tekanan darah (Halodoc, Diskes Badung Kab, Kompas.com).

3. Bunga

Bunga kelor berbentuk bunga majemuk yang tumbuh dalam kelompok besar. Bunga ini berwarna putih hingga krem dan memiliki bau harum yang khas.

Bunga kelor (Moringa oleifera) memiliki bentuk yang khas. Menurut informasi yang ditemukan, bunga kelor berwarna putih hingga kekuning-kuningan. Bunga ini keluar sepanjang tahun dan memiliki aroma bau yang semerbak. Selain warna dan aroma yang mencolok, bentuk bunganya tidak secara rinci dijelaskan dalam hasil pencarian. Namun, dapat diasumsikan bahwa bunga kelor memiliki bentuk yang umum pada tanaman berbunga dengan kelopak bunga yang terbuka.

4. Buah

Buah kelor berbentuk panjang seperti polong, serupa dengan kacang hijau panjang. Buahnya bisa mencapai sekitar 20-60 cm panjangnya. Setelah matang, buah kelor mengering dan sering pecah untuk mengeluarkan bijinya.

5. Biji

Biji kelor kecil dan berbentuk bulat. Mereka biasanya berwarna coklat tua.

6. Akar

Akar kelor adalah akar tunggang yang kuat dan panjang, yang membantu tanaman ini menahan diri di tanah dan mencari air dan nutrisi.

Kulit akar berasa dan berbau tajam dan pedas, dari dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Tidak keras, bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak berserabut, bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut, sebagian besar terpisah.

7. Batang

Batang kelor keras dan memiliki kulit kasar yang sering berwarna abu-abu atau kecoklatan.

8. Pertumbuhan Cepat

Tanaman kelor dikenal karena pertumbuhannya yang cepat, dan dapat tumbuh menjadi pohon yang besar dalam beberapa tahun.

9. Daun Rontok

Kelor adalah tanaman yang daunnya cenderung rontok sepanjang tahun, tetapi daun baru segera tumbuh menggantikan yang jatuh.

Morfologi tanaman kelor ini membuatnya menjadi tanaman yang sangat berharga dalam berbagai budidaya dan penggunaan, terutama karena daun, bunga, dan bijinya kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan protein. Tanaman kelor juga tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras dan sering digunakan dalam upaya perbaikan lahan dan pencegahan erosi.